Seperti yang bisa anda lihat, ilustrasi diatas merupakan level pada badan usaha yang mumpuni,
Corporate level berada di posisi paling tinggi paling atas, mencakup owner maupun investor dan mereka adalah orang-orang yang mengarahkan dan membuka jalan dan memberi target pada kedua level dibawahnya, Lalu Business level berfungsi sebagai pondasi dari badan usaha tersebut dimana bisa terbagi sesuai badan usaha dapat kita ambil contoh PT Astra Honda Motor memiliki produksi manufaktur dan produksi suku cadang, dimana kedua production line tersebut memiliki bahan baku, target, segmen pasar, dan metode penjualan yang berbeda sehingga orang-orang di business level lah yang memegang dan menjaga "pondasi" tersebut agar perusahaan tetap jalan dengan target yang sesuai dan jauh dari kerugian baik jangka pendek maupun jangka panjang, termasuk kesehatan dan keamanan dari seluruh jalur produksi juga dan limbah produksi pun jangan lupa diperhatikan.
Terakhir Functional level adalah orang-orang yang melakukan "eksekusi" terhadap usaha umumnya mereka lah yang secara langsung membangun produk menyediakan dan mempersiapkannya, mengubah bahan baku menjadi sesuatu yang bernilai tinggi dan berfungsi tinggi, disitulah saat sesuatu diolah oleh tangan-tangan manusia sehingga menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat dan dibutuhkan banyak orang.
Niat yang baik dari usaha apapun adalah untuk membantu orang lain, itu merupakan kunci jaminan pada usaha apapun karena segala hal akan kembali bertumpu pada kebaikan, karena percayalah kebaikan dan nilai positif akan terbayarkan dengan nilai kebaikan dan positif juga dalam segala hal di hidup ini.
Hubungan tiga tingkatan diatas dengan 9 pilar marketing yang saya bahas dalam postingan sebelumnya adalah, Corporate level yang baik akan mengimplementasikan dan memastikan semua unsur pilar tersebut terlaksana dan di implementasikan juga dengan baik oleh Business level dan Production level, guna menjamin badan usaha tersebut memenuhi kriteria badan usaha yang baik dan dijauhkan dari yang disebut dengan kerugian yang mana menghindari terbuangnya nilai uang modal awal dan juga kesempatan-kesempatan yang tidak jarang hanya terdapat satu kali dalam satu waktu dalam situasi dan kondisi tertentu, nilai-nilai dalam 9 pilar tersebut lah pegangan untuk meminimalisasi kerugian dan memaksimalkan keuntungan.
Let's take an example of one of the biggest company in the world until today!
Pada ilustrasi contoh nyata diatas dapat terlihat jelas struktur organisasi pada perusahaan restoran cepat saji ternama MCDONALD'S dan bagaimana cara perusahaan multimillion seperti mcdonald's dapat me-manages seluruh gerai nya yang tersebar di seluruh pelosok dunia dengan standar-standar yang harus dijaga dan tidak jarang juga standar di tiap negara berbeda dan baik corporate, business, maupun production/functional level harus menyesuaikan dan tetap bisa mengolah dan melahirkan produk yang sesuai standar dan mencapai hasil yang maksimal.
image copyright: https://www.slideshare.net/phamkhoa52/mcdonald-presentation
image copyright: https://www.slideshare.net/phamkhoa52/mcdonald-presentation
No comments:
Post a Comment